mediasolidaritas.com – Hal berbeda terjadi di hari kedua pelaksanaan Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) terkait pengkondisian peserta PBAK (15/08). Di hari kedua tidak terlihat lagi panitia-panitia yang membagikan stiker berwarna yang berlambangkan logo UINSA untuk mengatur garis kelompok Mahasiswa Baru (MABA).
Namun, para panitia masing-masing fakultas terjun langsung untuk pengkondisian peserta PBAK. Walaupun, sebenarnya pengkondisian tersebut merupakan tanggung jawab panitia universitas dan para keamanan yang telah dipercaya oleh bagian rektorat.
Ma’shum selaku Wakil Rektor III (Warek III) mengatakan bahwa pengkondisian peserta dilakukan oleh Sema dan Dema Universitas. Tetapi apa yang terjadi pagi ini berbeda dengan yang diinginkan oleh pihak kampus. Dema dan Sema fakultas dianggap melanggar kesepakatan awal, bahwa untuk 2 hari pertama kegiataan PBAK ditangani langsung oleh pihak universitas.
“Hari ini full sudah saya serahkan kepada Sema Dema Universitas mengatur seperti kemarin, jadi nyatanya (Dema universitas, red) kemudian kalah dengan aspirasi dari fakultas-fakultas,” ujar Ma’shum.
Menurut Tiara salah satu anggota Menwa (Resimen Mahasiswa) menyatakan bahwa perubahan konsep PBAK hari ini lebih mempermudah untuk pengkondisian peserta dibanding hari pertama PBAK. Karena dengan menggunakan sistem stiker membuat para peserta bingung.
”Kami pribadi mendapat instruksi dari dema dan sema fakultas untuk mendudukkan maba secara bergerombol, artinya tidak terpisah.” Ungkap Holili, anggota Sema Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam (FEBI). Selain itu Sema dan Dema se-fakultas UINSA ingin dikonsep seperti hari ini, yaitu pengelompokan per fakultas masing-masing. Sehingga untuk mengkondisikan peserta lebih mudah.
Yusril selaku Ketua Dema Fakultas Dakwah dan Komunikasi (FDK) menyampaikan bahwa Dema dan Sema semua fakultas ingin konsep PBAK ini tidak dilebur, sehingga panitia fakultas bisa memantau maba dengan mudah. Pengkondisian peserta dilakukan oleh panitia fakultas itu sendiri, urusan dimix bukan lagi urusan panitia fakultas melainkan sudah menjadi tanggung jawab panitia Universitas. Setelah sampainya para maba didepan Twin Tower.
Kemudahan pengkondisian tersebut disetujui oleh Rafik, Maba Fakultas Syariah dan Hukum (FSH). “Enakan duduk seperti ini kak, kalau dipisah-pisah nanti fakultasnya gak kompak, yel-yelnya juga gak kompak,” ujarnya. (Ay/If)