MediaSolidaritas.com – Pengenalan Budaya dan Akademik Kampus (PBAK) adalah kegiatan pengenalan lingkungan kampus untuk para mahasiswa baru Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya yang diadakan setiap tahunnya.
Kegiatan secara luring ini merupakan pertama kalinya setelah dua tahun terakhir dilakukan secara daring karena adanya pandemi Covid-19.
Ada perubahan signifikan di tahun ini. Jika dua tahun yang lalu PBAK diadakan di satu tempat, tahun ini kegiatan PBAK diadakan di dua tempat, yaitu di kampus UINSA A. Yani serta kampus UINSA yang berada di Gunung Anyar.
Kegiatan ini berlangsung pada tanggal 1-3 September 2022, dengan rincian kegiatan yakni hari pertama pengenalan kampus, hari kedua dan ketiga pengenalan fakultas.
Tema PBAK tahun ini mengangkat tentang “Mewujudkan Intelektual Muslim Muda yang Cerdas, Cakap, Moderat, dan Kreatif”.
Terdapat lima fakultas yang berada di kampus satu. Sedangkan empat fakultas berada di kampus dua.
Tercatat ada kurang lebih 5985 mahasiswa baru secara keseluruhan. Sekitar 3500 di kampus satu, sisanya ada di kampus dua.
“Alasan PBAK tahun ini diadakan di dua tempat karena kampus Gunung Anyar sudah diresmikan. Juga terjadi banyak perubahan jadwal, tempat, dan konsep acara. Kampus Gunung Anyar juga telah selesai dibangun, rundown tetap sama, yang dibedakan hanya tempatnya. Adanya perubahan-perubahan itu timbul dari panitia maupun dosen,” ujar Ahmad Fakhrudin Hidayatullah selaku anggota DEMA UINSA divisi Kementerian Luar Negeri.
Menurut Ketua Dewan Eksekutif Mahasiswa (DEMA) UINSA Aqyas Sholeh, pelaksanaan PBAK yang tidak terpusat dikarenakan pada dasarnya mahasiswa di kampus Gunung Anyar berdomisili di sekitar kampus tersebut. Sehingga, sulit untuk mengakses ke kampus A. Yani dan dari pihak kampus pun tidak menyediakan transportasi. Selain itu, adanya PBAK di dua tempat bertujuan untuk mengenalkan kampus Gunung Anyar UINSA kepada mahasiawa baru walaupun pusat administrasi berada di kampus A. Yani.
PBAK tahun ini juga tidak ada siaran langsung karena semua mahasiswa baru sudah diwajibkan hadir di tempat. Dulu ketika PBAK secara daring, UINSA menayangkan siaran langsung di Youtube. Tahun ini semua kegiatan kampus sudah aktif secara luring maka dari itu tidak ada siaran langsung.
Peserta harus mengikuti minimal 95 persen kehadiran per hari. Jika presentase kehadiran kurang dari target dengan alasan yang tidak bisa diterima maka harus mengulang PBAK di tahun depan.
PBAK juga termasuk syarat untuk mengikuti rangkaian skripsi hingga wisuda. Adapun kendala yang ada sejauh ini adalah susunan acara dan konsep yang diubah, panitia yang tidak bisa menghadiri rapat sehingga ada kebingungan pada panitia pada hari pelaksanaan, waktu yang agak molor, hingga mahasiswa baru yang agak sulit diarahkan.
Kendala pada teknisnya yaitu listrik yang sempat padam dan sound system bermasalah. Selain itu urutan penampilan tiap UKM (Unit Kegiatan Mahasiswa) tidak sesuai dengan rundown dikarenakan kehadiran yang tidak tepat waktu.
“Untuk harapan PBAK 2022 ini semoga acaranya lancar hingga hari akhir. Jangan sampai ada halangan atau rintangan yang dalam artian PBAK tiba-tiba diberhentikan seperti yang terjadi di kampus tetangga karena demo penurunan UKT,” ujar Ahmad Fakhrudin Hidayatullah. (Aisyah Anandari-Indi Nadiyah-Inez Illona Sari)