mediasolidaritas.com – Surabaya (14/08), mahasiswa baru (Maba) Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya melaksanakan hari pertama Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK). Seluruh Maba diarahkan untuk berkumpul di Lapangan Depan Twin Tower yang telah didirikan tenda.
Jumlah mahasiswa baru yang melaksanakan PBAK tidaklah sedikit, yaitu sebanyak 4.467 mahasiswa. Jumlah mahasiswa yang sangat banyak tersebut membuat para personil Menwa (Resimen Mahasiswa) mengaku kesulitan dalam melakukan pengamanan.
Banyak para mahasiswa baru yang tidak mematuhi peraturan yang ada. Karena faktanya, saat PBAK berlangsung banyak para mahasiswa yang membeli makanan ringan, tidur-tiduran dan berbincang di area Masjid. Terlihat juga mahasiswa yang sedang merokok di Masjid tempat wudu lama putri. Pihak Menwa sendiri juga tidak bisa menghukum para mahasiswa yang melanggar peraturan tersebut. Menwa hanya sebatas mengingatkan.
Mufti Eky Juliansyah selaku Menwa menuturkan kurang maksimalnya penjagaan oleh Menwa, karena jumlah personil hanya 18 orang. Pada rapat sebelumnya, ada usulan penambahan personil saat pengamanan pelaksanaan PBAK, tapi tetap saja tidak ada perubahan.
“Pengennya sih ada kerjasama sama panitia fakultas gitu ya, panitia fakultas kan banyak, pastinya kan juga bantu kita. Tapi ya entah kenapa ada beda tujuan gitu loh” tutur pria perawakan tinggi tersebut.
Terdapat kontradiksi antara personel Menwa dengan para panitia fakultas. Karena saat PBAK, para panitia sering mengajak para mahasiswa untuk menyanyikan yel-yel saat PBAK berlangsung. Sehingga menciptakan suasana yang kurang kondusif. Personil Menwa berharap agar panitia fakultas lebih mengerti waktu, kapan waktu yang tepat untuk menyanyikan yel-yel dan waktu untuk fokus pada acara. Sebelumnya juga ada rapat antara pihak panitia Fakultas, Menwa dan Rektorat agar menciptakan suasana PBAK yang kondusif tetapi selalu tidak sesuai saat di lapangan.
Mirza Alhasani selaku panitia PBAK fakultas mengatakan tidak ikut andil menjaga keamanan peserta PBAK. Pihak universitas mengandalkan keamanan kepada Menwa dan pramuka.
“Solusinya konsep PBAK sama seperti tahun 2018, tempatnya di Sport Center. Sehingga lebih kondusif ada dua penjagaan. Baik dari Menwa, Pramuka, dan panitia fakultas,” ujar pria bertopi tersebut. (Izz/atm)