Masih Menunggu Empat Tahun Untuk UINSA Ramah Difabel
BERITA

Masih Menunggu Empat Tahun Untuk UINSA Ramah Difabel

mediasolidaritas.com – “Unggul, Kompetitif dan Bertaraf Internasional” merupakan jargon yang kerap diteriakan mahasiswa baru saat Pengenalan Budaya Akademik Kampus (PBAK) Agustus lalu. Jargon ini memang dipakai agar memicu semangat mahasiswa baru dalam mencapai visi UINSA.

Seperti yang tertuang dalam Rencana Induk Pengembangan UINSA 2020-2045. Menyebutkan bahwa UINSA memiliki visi “Menjadi Universitas Islam yang unggul dan kompetitif bertaraf internasional”.

Namun, sayangnya visi itu masih belum maksimal dalam memberikan pemenuhan hak untuk difabel. Padahal Peraturan Pemerintah nomor 70 tahun 2019, juga sudah di atur tentang tata cara pemenuhan hak bagi disabilitas.

Gema Fikriansyah misalnya. Mahasiswa semester 3 ini masih harus berjuang menaiki puluhan anak tangga, saat prodinya mengadakan acara di lantai 3 gedung fakultas. Pasalnya gedung Fakultas Adab dan Humaniora (Fahum) masih dianggap minim dalam memberikan fasilitas untuk disabilitas.

“Kalau mau ke atas itu ya akses buat difabel itu engga ada. Jadi ya masih merangkak naik,” papar mahasiswa yang terdaftar di prodi Sastra Inggris tersebut.

Sambil duduk di kursi roda, Ia juga memaparkan bila gedung UINSA yang ramah difabel hanya beberapa saja. Seperti Twin Tower (TT) dan Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Sedangkan untuk gedung yang lainnya tidak demikian.

“Saya pernah seminar di TT, kalau di sana kan sudah ada lift. Jadi engga susah. Beda dengan fakultas,” terangnya sambil jari telunjuknya menunjuk gedung TT.

Menurutnya hal yang demikian itu sering membuatnya kesulitan dalam mengakses pendidikan. Lelaki kelahiran 19 tahun yang lalu itu juga berkelakar bila akses kursi roda yang baru dibangun di masjid, karena Ia kuliah di UINSA. Seandainya tidak kuliah di UINSA mungkin tidak akan dibangun. Selain itu, Ia berharap agar akses di masjid juga harus di tambah. Seperti tempat wudu atau toilet.

“Semoga bila ada nanti adik kelas saya ada yang difabel, maka aksesnya bisa lebih diperhatikan,” harap Gema lalu tersenyum.

Masih Menunggu Empat Tahun

Mimpi Gema untuk mendapat pemenuhan akses difabel nampaknya masih harus menunggu. Pasalnya gedung untuk Fahum yang disiapkan pada Kampus 2 baru rampung tahun 2023. Itupun diperkirakan baru bisa beroperasi pada tahun 2024.

Achmad Zaini, Ketua Project Implementation Unit Surat Berharga Syariah Negara (PIU SBSN), mengatakan Kampus 2 diproyeksikan akan lebih ramah difabel. Alasannya gedung-gedung di tempat itu akan lebih tinggi. Sehingga akan dibangun lift pada tiap gedungnya.

“Gedung Adab sendiri sepertinya akan ditaruh di TT Kampus 2. Nanti yang sebelah kiri untuk Sains dan Teknologi, yang kanan untuk Adab. Nah itu berlantai 9,” ujarnya.

Lelaki yang saat itu ditemui di ruang kerjanya, juga sudah merencanakan adanya pembangunan akses untuk difabel. Menurutnya hal ini sangat penting untuk masa depan UINSA. Namun harus bersabar dahulu, karena dalam pembangunan memang harus bertahap.

“Jadi bila sudah selesai tahap pelelangan nanti ada review gambar gedung. Nanti akan lebih diperhatikan akses buat disabilitas,” paparnya kepada Solidaritas. (and)

Post Comment