MediaSolidaritas.com – Beberapa orang terlihat wira-wiri membawa kresek merah tumpukan styrofoam. Berisi nasi dan lauk yang lezat, kotak-kotak putih itu disebarkan kepada orang-orang yang berada di sekitar Laboratorium Agama Universitas Islam Negeri Sunan Ampel (UINSA) Surabaya, Rabu (29/3).
Meski selama Ramadan perkuliahan selesai pada pukul tiga sore, hingga matahari mulai terbenam pun masih banyak mahasiswa yang belum meninggalkan kampus. Baik menunaikan salat, mengerjakan tugas, maupun berdiskusi kelompok.
Ramadan. Karena keistimewaannya, banyak orang berlomba mengais pahala di bulan ini. Seperti halnya berpuasa wajib, menjalankan salat sunnah tarawih, tadarus Qur’an, dan juga kegiatan bagi-bagi takjil.
Tak terkecuali di Laboratorium Agama UINSA Kampus Gunung Anyar. Meskipun terbilang baru ditempati, nyatanya kegiatan bagi-bagi takjil sudah berlangsung di kampus ini.
“Ini program UINSA di bawah komando Wakil Rektor Bidang Administrasi Umum, Wiwik Setiyani dan Kepala Pusat Ma’had Al-Jami’ah, Syaiful Jazil,” terang Wasit, penanggung jawab pembagian takjil pada hari itu.
Takjil ini tidak hanya ditujukan pada mahasiswa saja, namun juga kepada para sivitas akademika, musafir, dan setiap orang yang berada di sekitar lokasi. Jumlah takjil yang dibagikan setiap harinya pun berubah-ubah.
“Hari ini sedia 80 porsi. Kemarin 200 karena bersamaan dengan diadakannya ujian al-Qur’an. Weekend tetap ada, tapi diturunkan lagi porsinya,” ujar pria berpeci batik tersebut.
Berbeda dengan Masjid Ulul Albab di UINSA Kampus Ahmad Yani, takjil disediakan dengan jumlah yang lebih banyak. Sekitar 150 porsi dan disertai kurma.
Wasit menjelaskan bahwa yang mendasari hal tersebut adalah lokasinya yang dekat jalan raya dan strategis. Berbeda dengan UINSA Kampus Gunung Anyar yang jauh dari perkampungan.
Adanya kegiatan ini tentu disambut hangat oleh para penghuni kampus. Salah satunya Amanda, mahasiswa Program Studi (Prodi) arsitektur yang menerima takjil dengan berseri-seri.
“Membantu sekali, apalagi untuk anak-anak kos. Jadi uang yang harusnya untuk beli makan itu terkuranglah,” ujar gadis itu.
Hari semakin gelap, laboratorium yang menyerupai masjid itu lagi-lagi didatangi segelintir orang yang berniat ibadah. Koordinator takjil kembali menghampiri mereka dan memberikan sekotak nasi dan air mineral. Tak lama kemudian, azan maghrib berkumandang.
Para pengunjung masjid dengan segera membatalkan puasanya dan bergegas melaksanakan salat maghrib berjamaah. Setelahnya, mereka menyantap menu berbuka yang lezat. Kebersamaan saat berbuka makin menambah kesan semarak bulan Ramadan.
“Tujuannya hanya satu. Syiar kepada keluarga besar UINSA supaya saling berbagi. Kita semua ‘kan keluarga. Baik mahasiswa, pegawai, dosen, guru besar, dan semuanya ‘kan sehari-hari lebih banyak di kampus. Masa hanya satu tahun sekali tidak ada semangat untuk saling berbagi,” papar Wasit.
Kegiatan bagi-bagi takjil ini dilaksanakan setiap hari di bulan Ramadan. Selain itu, kegiatan yang bertajuk Syiar Ramadan 1444H ini juga dimeriahkan oleh bazar sembako, salat tarawih berjamaah, tadarus Al-Qur’an, pengajian malam 17 Ramadan, lomba syiar, hingga puncaknya pada takbir kemenangan dan salat idul fitri.
Penulis: Dewi Aisyah Alya Pratiwi dan Nur Fatiq
Editor: Tanaya Az Zhara dan Nabila Wardah
