MediaSolidaritas.com – Listrik padam saat pagelaran Pengenalan Budaya Akademik dan Kemahasiswaan (PBAK) hari pertama di Universitas Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya (UINSA) Gunung Anyar Kamis (1/9).
Acara dimulai pukul 06.30 mulanya lancar dan tidak ada kendala. Penampilan pertama oleh salah satu mahasiswa UINSA yang membawakan lagu Tak Ingin Usai milik Keisya Levronka juga terpantau lancar.
Sampai pada pertengahan penampilan kedua yakni penampilan lagu Di Sayidan oleh salah satu mahasiswi UINSA listrik tiba-tiba mati. Hal ini tentu sempat membuat heboh para peserta PBAK dan panitia yang tadinya sedang asyik bernyanyi bersama.
Kasus padamnya listrik di area Kampus Gunung Anyar UINSA ini terjadi secara berulang-ulang dalam jangka waktu yang cukup lama. Hal ini membuat ketidaknyamanan peserta yang pada akhirnya menimbulkan teriakan yang saling bersahutan.
“Cukup membuat suasana menjadi chaos. Namun hal itu sangat bisa dimaklumi karena terjadi di luar kendali kita,” ujar Clarisha Arkananta mahasiswa baru Fakultas Sains dan Teknologi (FST) dari Program Studi Teknik Sipil,
Selain itu, matinya kipas angin yang telah terpasang di beberapa titik juga mengganggu kenyamanan para peserta PBAK sehingga mereka tidak dapat berkonsentrasi terhadap materi yang disampaikan. Banyak peserta yang mengeluh kepanasan dan tidak nyaman.
Menurut Iwan, salah satu dosen panitia PBAK Kampus Gunung Anyar, ia menilai kejadian ini dikarenakan belum siapnya gedung fakultas di kampus Gunung Anyar untuk acara besar.
“Gedung ini baru, sehingga kita belum kenal karakteristiknya. Nyari titik-titiknya perlu koordinasi lebih lama. Jadi kendalanya sebenarnya masih belum adaptasi aja,” ungkapnya.
Sementara itu, menurut Naufal Hanif Firdaus, selaku Koordinator Lapangan PBAK kampus Gunung Anyar, hal tersebut terjadi karena kurangnya persiapan. Normalnya, untuk acara besar seperti PBAK ini harus ada gladi bersih dan pengecekan ulang terhadap semua persiapan.
“Kemarin teknisnya semua ready sekitar jam 8 malam, jadi sekadar check sound dan check mic band. Kemarin tidak ada kendala sama sekali. Tapi kemarin memang kipas angin belum dinyalakan,” jelas mahasiswa jurusan Psikologi tersebut.
Padamnya listrik yang terjadi selama cukup lama itu juga diduga terjadi karena kurangnya daya dari yang dibutuhkan. Banyaknya listrik yang dipakai sedangkan genset di kampus Gunung Anyar masih menyambung dengan seluruh fakultas.
“Tadi sempet njeglek karena daya kurang. Karena listrik banyak dipakai sedangkan masih belum ada genset sendiri. Alhamdulillah sekarang sudah ada,” lanjut Naufal.
Namun, untungnya hal ini dapat diatasi dengan segera oleh panitia dibantu oleh beberapa teknisi. Akhirnya listrik dapat menyala dan acara dapat berjalan lancar sebelum Akhmad Muzakki, Rektor UINSA sampai di lokasi acara. (Mutiara Nasywa Kirana – Rifqi Alya Nur Ainiyah – Tanaya Az Zhara)